Danny Pomanto

Asean Mayors Forum 2018

SINGAPURA – Di tengah terpaan isu politik dalam Pilkada serentak 2018. Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Danny Pomanto malah mendapatkan kehormatan untuk menjadi pembicara di level Internasional. Ada tiga undangan bergengsi Selain Asean Mayor Forum 2018, Walikota Makassar juga diundang menjadi pembicara pada World City Summit 2018 dan Asean Development Bank 2018 secara sekaligus, Sabtu (7/7/18), di Lotus Room Marina Bay Sands Level 4. Danny Pomanto menjadi pembicara pada Asean Mayor Forum 2018 Bersama beberapa kepala daerah di Indonesia seperti Anies Baswedan, Tri Rismaharani, Airin Rachmi dan Emil Dardak.

Dalam presentasinya, Danny menjelaskan bagaimana posisi Kota Makassar saat ini apalagi setelah dihelatnya AMF 2015 di Makassar. Berbagai progress telah diraih Makassar baik di mata Nasional dan Internasional. “Pengakuan terkini tentang Makassar yakni masuk menjadi Salah Satu Kota Cerdas dalam Sambutan Presiden Jokowi pada KTT Asean pada bulan April 2018,” Ucap Danny. Ia juga menyebutkan berbagai inovasi dan prestasi yang ditorehkan Makassar dalam kurun waktu 3-4 tahun terakhir ini yakni meraih sebanyak 140 penghargaan. Serta peningkatan pertumbuhan ekonomi tertinggi se Indonesia dan angka inflasi yang rendah. Selain itu, Danny juga berfokus dalam kebijakan perempuan di Kota Makassar.

Katanya, Makassar memberikan perhatian yang cukup serius kepada kesetaraan gender. Terbukti dengan Makassar menjadi salah satu kota yang mendapat perhatian serius dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan. “Sejak 2014, ketika saya ditunjuk sebagai Walikota Makassar, saya punya konsep perencanaan dan pengembangan kota yang juga perlu mengambil suara perempuan. Saya percaya perannya perempuan di pemerintahan Urban perlu ditingkatkan lebih lanjut,” jelasnya. Di Makassar, perempuan diakui sebagai warga negara yang setara bagi laki-laki.

Dan kita memiliki definisi sendiri tentang konsep yang sama ini. “Sebagai Walikota, saya membuka peluang besar untuk mendukung perubahan yang responsif gender terhadap situasi wanita, dan kebutuhan wanita sebagai pembentuk masa depan perkotaan, dan tidak terus menganggap mereka sebagai pengguna pasif kota,” pungkas Danny. Olehnya itu, Danny mengajak semua masyarakat agar melupakan sejenak isu politik yang terus bergulir.

Dan sedikit menoleh ke arah perubahan Makassar yang terus maju ini. Ia menambahkan jikalau politik itu tidak boleh destruktif, politik itu hanya sebuah jalan untuk membawa kota ke pentas dunia. Kota Makassar selalu disebut di setiap pidato asean di Singapore dan sangat berkesan. “Rasanya bangga membawa Kota Makassar menjadi disegani di 1000 kota di Asean. Mari kita lupakan politik, bersama membangun masa depan Kota Makassarta. Kota kita semua bukan Kota Kotak Kosong,” pungkas Danny.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com